Minggu, 06 Oktober 2019

Melawan hoaks

Di era yang serba canggih ini informasi sangat mudah kita dapatkan tapi yang susah di era yang sangat modern dan maju ini adalah cara memilah milah
informasi yang kita dapatkan ini apa lagi informasi menyebar sangat luas dan cepat sekali bisa juga informasi atau berita hoax menjadi viral dalam
seketika itulah menurut saya hoax adalah tantangan terbesar umat manusia di era digital yang modern ini karena hoax bisa membuat sesuatu pihak
menjadi dirugikan contoh dalam kasus yang baru baru ini terjadi pada video merry riana yang berdurasi 3 menit 48 detik bertujuan untuk membuat
harapan pada indonesia tapi video dipotong oleh oknum oknum tertentu menjadi video yang menjatuhkan harpan indonesia dari yang berdurasi 3 menit
48 detik hanya menjadi 1 menit 55 detik orang pun mulai mencela merry riana lalu merry riana tidak hanya diam tapi ia melawan hoax hoax tersebut
yang membuat orang orang mencela dia. ia pun menegaskan            
“Kalau kamu pernah menonton Video Harapan yang hanya berdurasi 1:55 menit itu adalah video editan. Mohon nonton video lengkapnya dulu sebelum
menyimpulkan, berkomentar, apalagi membagikan,” kata Merry.
Menurut dia, media sosial seharusnya digunakan bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk saling menguatkan. “Namun, sayangnya media sosial justru malah disalahgunakan.
itulah salah satu kasus hoax yang baru terjadi, jadi hoax itu sangat berbahaya dan bisa membuat orang menjadi dicela cela dan di hina hina oleh
masyarakat walaupun berita atau informasi itu belum jelas asal usulnya maka dari itu informasi atau berita yang valid atau salah yang bisa juga disebut
hoax sangat berbahaya dan bisa menghancurkan nama baik seseorang,karir seseorang maupun kehidupan seseorang jadi intinya hoax itu berbahaya
berikut ini adalah data tentang hoax saat bulan april 2019 yang menjelan pemilu presiden dan pemilihan DPR atau bisa di bilang dewan perwakilan rakyat
ebanyak 486 hoax diidentifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) selama April 2019. Tercatat, 209 hoax berasal dari kategori politik.

Hoax politik yang dimaksud antara lain berupa kabar bohong yang menyerang capres-cawapres, parpol peserta pemilu, dan KPU serta Bawaslu. "Dari
486 hoax selama April 2019 tersebut, terdapat 209 hoax kategori politik," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu dalam
keterangan tertulis, Rabu (1/5/2019).Ferdinandus mengatakan hasil ini berdasarkan penelusuran dengan menggunakan mesin AIS oleh Subdirektorat
 Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika. Kementerian Kominfo merilis informasi mengenai klarifikasi da
 konten yang terindikasi hoax melalui portal kominfo.go.id dan stophoax.id.

Berdasarkan data tersebut, total ada 1.731 hoax sejak Agustus 2018-April 2019. Ferdinandus menjelaskan hoax meningkat menjelang gelaran
 pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019.

"Tidak berhenti di tanggal pencoblosan, jumlah hoax terus bertambah setelah 17 April 2019. Jumlah konten hoax yang beredar di tengah masyarakat
 kita terus meningkat dari bulan ke bulan," ujarnya.
dan cara melawan hoax adalah
1. Kembangkan rasa penasaranmu setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa mengecek kebenarannya
2. Berhati-hatilah dengan judul yang provokatif
3. Cari tahu keaslian alamat situs laman
4. Perhatian keaslian foto
5. Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya
6. Ikut serta dalam grup diskusi antihoax di media sosial
7.Segera adukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika apabila menemukan berita hoax
itulah cara cara melawan hoax sekian dari saya terimakasih  telah membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar